Elegi Tak Pantas Bulan Ini

16.16 0 Comments



“Rinduku berbuah lara, hujan mengganas tak mau menerka namun, tampak satu arah mendorong tiba dibelakang.” Yo wassup, read this again ? Kemarin intinya libur *kabur* untuk sementara dan sekarang balik lagi tapi oleh-olehnya habis ditelan cerita, pftttt. Mohon Maaf Lahir Batin buat kerabat blogger, buat para readers juga. Oke judul kali ini adalah E, sebenarnya rada jengkel juga sih dengan huruf “e” ini, laptop yang digunain buat nulis keyboard huruf “e, d, c” tidak berfungsi selayaknya, but tenang sayang semua akan baik-baik saja. Peluk jengkel si author.


Lanjut ? Sahur, puasa, ramadhan, ngabuburit, tarawih, masjid, bedug, takbiran, idul fitri, lebaran, suci, bersih, baru, lapangan, ramai, selfie, ketupat, daging, nastar, opor, piring, nge-jreng, silau, alay, jalan, soda, tatap, makan, khilaf, diet, bahagia, done. Ini bukan tentang liburan, tapi ini budaya langka hanya ada setahun sekali.  Pahit ucap liburan, kuasa tahan sakit biarkan saja bayangan pergi tanpa kata sejenak. Sekali lagi bukan liburan, balut saja tak apa, asal tak mencuat. Ceritanya ini tentang liburan saja, agar anggota grup ini yang saling berbagi tulisa tentang apa yang benar-benar pantas disebut liburan. Selama tiga pekan tak menyentuh rutinitas ini, pergi untuk merasakan suasana yang amat baru, meski ada suasana lama yang hanya cukup terkenang dikenang hingga kekal haha gabut. Tepat sudah sebulan berada di Biak, merupakan tanah kelahiran si author.


Datang sendiri pulang sendiri, melakukan diskusi tak jelas, lebih halusnya reuni, pagi malam tanpa henti berbagi cerita seperti iklan-iklan minuman hangat di tv, momen yang diabadikan kala jumpa lagi jadi pemicu tak mau lepas, sial saja jika terus bersama, tak ada yang bakalan masuk perguruan tinggi nantinya, berkawan sejak dulu tak mungkin lupa kan. Bukan berarti mau memihak kawan, sejak awal banyak yang telah direncanakan, pikniklah, makanlah, nongkronglah, sumpah semuanya buat kantong sepi sebelum waktunya, but for friendship, we enjoy it. Lepas dari suasana puasa, disitu terasa momen-momen yang paling dibenci, gua yang datang mengunjungi mereka, eh malah mereka yang segera berkunjung ke habitat gua, seakan-akan jadi pahlawan terakhir yang nungguin mereka migrasi dulu. Tapi bukan hanya mau ngebahas tentang mereka kan, selain momen kebersamaan bareng teman (sangat dekat) tentu kebersamaan bareng keluarga juga poin penting (lebih dekat).  Ngomongin keluarga, kemarin bisa dibilang amat special, semua elemen saudara dari negara api, air, udara, tanah pada ngumpul di kuil avatar hhaha.


Bakalan nanya kan di Papua itu gimana, pasti ada, pokoknya harus ada titik. Tepatnya di Biak, bisa dibilang surga sih, apalagi kalo emang lahir dipapua, bukannya promosi, namun menurut gua emang gitu, sempat gua kunjungi beberapa tempat destinasi wisata selama berada disini, pantai-pantainya tak kalah indah, coba saja googling dengan keywoard"Pantai Sagara Indah", "Pantai Sabah", "Pantai Wari", "Pantai Marau", "Pantai Anggopi", "Batu Pica", "Kolam Biru Biak", tiap pantai punya keunikan tersendiri dan tentunya bersih dari sampah. Selain pantai, ada juga air terjunnya, air terjun Warsa dan air terjun Karmon, kalau air terjun ini sebenarnya sama saja dengan air terjun yang lainnya, namun ya namun gitu haha. Ada juga beberapa tempat menarik yang gua kunjungi karena mempunyai nilai sejarah dan mungkin hanya ada beberapa Indonesia yaitu, Gua Jepang Biak dan Monumen Perang Dunia Ke-II, kedua tempat tersebut saling berhubungan, dengan gua yang berada diatas setara dengan bukit / gunung, dan monumen yang berada dibawah tepat didepan laut, saling berhubungan menyerupai jalur gaza, karena dulunya digunakan sebagai jalur rahasia pihak jepang untuk melawan tentara dari pihak amerika ketika terjadi perang dunia ke dua. Dari info yang gua dapat, jalur tersebut masih terhubung hingga sekarang namun kadar oksigennya sangat rendah untuk dilalui. Gimana ? Tertarik bukan ? Mau liat fotonya ?  Sorry untuk gambar gua ga cantumin, kiranya lebih baik kalian cari tahu sendiri betapa indahnya Papua, gua juga lagi ngirit kuota. Sekali lagi ini bukan promo ya wkwk.
Usai meninggalkan jejak sambil menikmati tempat-tempat tersebut, rasanya sulit mau balik, toh disini sudah seperti surga. Eh tapi satu lagi nih yang mau gua sampein, bagi kalian yang masih bingung dan mau tanya tentang Papua, pasti gini nih pertanyaannya:

  • Di Papua orangnya kulit hitam semua?
Hei, look at me, di Papua tidak semua kulit hitam, memang orang asli Papua itu kulitnya hitam, tapi disana banyak pendatang kok, contohnya keluarga gua dan teman-teman gua. Semua campur kok disini, tidak ada yang dibeda-bedakan, sekolah pun kita semua bareng, kita semua sama saja, terus satu hal yang perlu kalian tahu, orang Papua itu baik dan ramah, jadi buang jauh-jauh pendapat miring kalian tentang Papua.

  • Disana ada teknologi? Kendaraan disana bagaimana?
Meskipun di timur, namun disini teknologi tidak kalah dengan yang di barat, meskipun tidak secanggih yang disana setidaknya sudah mampu digunakan, disini juga ada jaringan, bahkan sudah ada 4G untuk beberapa provider, makanya gua betah disini haha. Kendaraan disini sama saja dengan kendaraan kalian yang di daerah barat sana, mobil dan motor mewah sudah menjamur di sini, sampe bosan liat motor gede mondar mandir.


Setidaknya disini sudah mulai berkembang, mall pun sudah ada kok, sekolah, cafe, lapangan futsal, lapangan tenis, bank, bandara, pelabuhan, semuanya ada sama saja dengan didaerah kalian. Udah ah see you byeeee.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: