Return
Bicara tentang laut, tempat pelampiasan semua perasaan, ada
yang happy, worry, sadness, ah percuma saja bicara perasaan, gua ga lebih baik
dari laut, maka dari itu gua belajar banyak dari laut, tempat yang memberikan kebebasan entah apa disana, teriak, nyebur, lempar batu diantara lautan,
lari di pesisir pantai, semua bisa, semua ada, tinggal sikap lu aja ke
merekanya gimana, yang pasti penampilan janganlah neko-neko ga jelas, liat ini
pantai kalo bisa seadanya saja, begitupun dengan sosok paling emosional yaitu manusia,
saat menghampiri satu hati, tentu penampillan alami yang pengen mereka liat,
bagaimana perlakuan serta hati itu sendiri melakukannya.
"Jangan tegang, caci aja
tulisan ini, emang ini ga pantas dibaca, lu pantasnya baca buku mewah di
hiasi motif dan filter yang elegan", tapi itu kembali pada lu semua, berusaha
seperti laut bebas zaman atlantis dimana saat lu baca begitu seperti air bening
layaknya embun-embun gitu, tapi ingat mereka beda, semua tahu itu, jangan
samain dengan laut.
Laut bisa lu lampiaskan segalanya, tanpa mampu balas, ya
tentu lu juga tau itu, tapi balik lagi, "kalo orang lu perlakuin kayak laut,
hasilnya 11-12 menurut gua", mereka menerima dengan tangan penuh salju atau
mungkin mereka akan membalas dengan tatapan coklat panas. Jujur aja gua kesel
sama orang-orang sekarang, disisi polos mereka udah banyak rayap, lebih rapuh
dari uban seorang nenek yang tentu saja masih bisa bertahan dengan kasih sayang
seorang cucu yang mirisnya masih saja tertipu dengan kepolosan sebenarnya.
Laut
ga bakalan gitu, kalo memang dia sedang murka, ga bakalan ada nelayan
di sekitar tubuh biru itu, Kapan? Mungkin? Bisa? Cobalah lebih tinggi dari falset
sang bintang rock, cobalah lebih tinggi, ga malu sama layangan yang masih bisa
terbang, "jangan gapai bintang ataupun bulan", gua tau lu ga bakalan sanggup
capai itu, tapi gua yakin "lu bisa capai yang teratas dari hati lu". Sisanya how
about you, you. Tetap dibawah sana atau mau cari pribadi kedua yang bisa lebih
baik dari cermin lu.
0 komentar: