Elegi Tak Pantas Bulan Ini
“Rinduku berbuah lara, hujan mengganas
tak mau menerka namun, tampak satu arah mendorong tiba dibelakang.”
Yo wassup, read this again ? Kemarin
intinya libur *kabur* untuk sementara dan sekarang balik lagi tapi oleh-olehnya
habis ditelan cerita, pftttt. Mohon
Maaf Lahir Batin buat kerabat blogger,
buat para readers juga. Oke judul
kali ini adalah E, sebenarnya rada jengkel juga sih dengan huruf “e”
ini, laptop yang digunain buat nulis keyboard huruf “e, d, c”
tidak berfungsi selayaknya, but
tenang sayang semua akan baik-baik saja. Peluk jengkel si author.
Lanjut ? Sahur, puasa, ramadhan,
ngabuburit, tarawih, masjid, bedug, takbiran, idul fitri, lebaran, suci,
bersih, baru, lapangan, ramai, selfie, ketupat, daging, nastar, opor, piring,
nge-jreng, silau, alay, jalan, soda, tatap, makan, khilaf, diet, bahagia, done.
Ini bukan tentang liburan, tapi ini budaya langka hanya ada setahun sekali. Pahit ucap liburan, kuasa tahan sakit biarkan
saja bayangan pergi tanpa kata sejenak. Sekali lagi bukan liburan, balut saja
tak apa, asal tak mencuat. Ceritanya ini tentang liburan saja, agar anggota
grup ini yang saling berbagi tulisa tentang apa yang benar-benar pantas disebut
liburan. Selama tiga pekan tak menyentuh rutinitas ini, pergi untuk merasakan
suasana yang amat baru, meski ada suasana lama yang hanya cukup terkenang
dikenang hingga kekal haha gabut. Tepat sudah sebulan berada di Biak, merupakan
tanah kelahiran si author.
Datang sendiri pulang sendiri,
melakukan diskusi tak jelas, lebih halusnya reuni, pagi malam tanpa henti
berbagi cerita seperti iklan-iklan minuman hangat di tv, momen yang diabadikan
kala jumpa lagi jadi pemicu tak mau lepas, sial saja jika terus bersama, tak
ada yang bakalan masuk perguruan tinggi nantinya, berkawan sejak dulu tak
mungkin lupa kan. Bukan berarti mau memihak kawan, sejak awal banyak yang telah
direncanakan, pikniklah, makanlah, nongkronglah, sumpah semuanya buat kantong
sepi sebelum waktunya, but for friendship, we enjoy it. Lepas dari suasana puasa,
disitu terasa momen-momen yang paling dibenci, gua yang datang mengunjungi
mereka, eh malah mereka yang segera berkunjung ke habitat gua, seakan-akan jadi
pahlawan terakhir yang nungguin mereka migrasi dulu. Tapi bukan hanya mau
ngebahas tentang mereka kan, selain momen kebersamaan bareng teman (sangat
dekat) tentu kebersamaan bareng keluarga juga poin penting (lebih dekat). Ngomongin keluarga, kemarin bisa dibilang
amat special, semua elemen saudara
dari negara api, air, udara, tanah pada ngumpul di kuil avatar hhaha.
Bakalan nanya kan di Papua itu
gimana, pasti ada, pokoknya harus ada titik. Tepatnya di Biak, bisa dibilang
surga sih, apalagi kalo emang lahir dipapua, bukannya promosi, namun menurut
gua emang gitu, sempat gua kunjungi beberapa tempat destinasi wisata selama
berada disini, pantai-pantainya tak kalah indah, coba saja googling dengan keywoard"Pantai
Sagara Indah", "Pantai Sabah", "Pantai Wari",
"Pantai Marau", "Pantai Anggopi", "Batu Pica",
"Kolam Biru Biak", tiap pantai punya keunikan tersendiri dan tentunya
bersih dari sampah. Selain pantai, ada juga air terjunnya, air terjun Warsa dan
air terjun Karmon, kalau air terjun ini sebenarnya sama saja dengan air terjun
yang lainnya, namun ya namun gitu haha. Ada juga beberapa tempat menarik yang
gua kunjungi karena mempunyai nilai sejarah dan mungkin hanya ada beberapa
Indonesia yaitu, Gua Jepang Biak dan Monumen Perang Dunia Ke-II, kedua tempat
tersebut saling berhubungan, dengan gua yang berada diatas setara dengan bukit
/ gunung, dan monumen yang berada dibawah tepat didepan laut, saling
berhubungan menyerupai jalur gaza, karena dulunya digunakan sebagai jalur
rahasia pihak jepang untuk melawan tentara dari pihak amerika ketika terjadi
perang dunia ke dua. Dari info yang gua dapat, jalur tersebut masih terhubung
hingga sekarang namun kadar oksigennya sangat rendah untuk dilalui. Gimana ?
Tertarik bukan ? Mau liat fotonya ? Sorry untuk gambar gua ga cantumin,
kiranya lebih baik kalian cari tahu sendiri betapa indahnya Papua, gua juga
lagi ngirit kuota. Sekali lagi ini bukan promo ya wkwk.
Usai meninggalkan jejak sambil
menikmati tempat-tempat tersebut, rasanya sulit mau balik, toh disini sudah
seperti surga. Eh tapi satu lagi nih yang mau gua sampein, bagi kalian yang
masih bingung dan mau tanya tentang Papua, pasti gini nih pertanyaannya:
- Di Papua orangnya kulit hitam semua?
Hei, look at me, di Papua tidak semua kulit
hitam, memang orang asli Papua itu kulitnya hitam, tapi disana banyak pendatang
kok, contohnya keluarga gua dan teman-teman gua. Semua campur kok disini, tidak
ada yang dibeda-bedakan, sekolah pun kita semua bareng, kita semua sama saja,
terus satu hal yang perlu kalian tahu, orang Papua itu baik dan ramah, jadi
buang jauh-jauh pendapat miring kalian tentang Papua.
- Disana ada teknologi? Kendaraan disana bagaimana?
Meskipun di
timur, namun disini teknologi tidak kalah dengan yang di barat, meskipun tidak
secanggih yang disana setidaknya sudah mampu digunakan, disini juga ada
jaringan, bahkan sudah ada 4G untuk beberapa provider, makanya gua betah disini
haha. Kendaraan disini sama saja dengan kendaraan kalian yang di daerah barat
sana, mobil dan motor mewah sudah menjamur di sini, sampe bosan liat motor gede
mondar mandir.
Setidaknya disini sudah mulai
berkembang, mall pun sudah ada kok, sekolah, cafe, lapangan futsal, lapangan
tenis, bank, bandara, pelabuhan, semuanya ada sama saja dengan didaerah kalian.
Udah ah see you byeeee.
0 komentar: